1. Latar Belakang
Nama besar orang Minang, yang
selama ini selalu mewarnai pentas nasional,
kini hanya tinggal kenangan. Hal tersebut disebabkan oleh karena terjadi degradasi
kepemimpinan orang Minang, mulai dari tingkat lokal hingga nasional. Hal tersebut
sangat disayangkan, karena tidak ada upaya generasi muda Sumatera Barat untuk membangun
kebesaran seperti masa lalu, yang terjadi malah sebaliknya yakni, membangun kesadaran sejarah palsu.
Kondisi itu diperparah lagi oleh kebudayaan lokal, yang tidak lagi mampu berperan sebagai benteng moral
di tengah masyarakat, makin derasnya pengaruh
negatif globalisasi, yang nyata-nyata merupakan ancaman kian memudarnya semangat tradisi lokal. Kekhawatiran itu juga muncul akibat
perkembangan informasi dan teknologi serta dampak globalisasi yang bila tidak
diluruskan maka diyakini generasi mendatang tidak lagi mengenal
sendi-sendi budaya Minangkabau.
Filosofis yang terkandung dalam bait-bait di atas, apabila dikaji secara
seksama sangatlah dalam
maknanya. Dan makna tersebut juga yang mendorong penerbitan buku yang
berjudul "Mustika Adat Alam Minangkabau" ini. Karena setidaknya kehadiran buku ini diharapkan akan dapat menjawab sebagian persoalan itu.
Semua itu juga tidak lepas dari kegundahan
serta kekhawatiran akan kehilangan, jika adat tergilas serta syarak
yang tidak kunjung bangkit lagi. Maka disinilah titik persoalan dimulai, karena
Minangkabau akan bertukar tuan, dimana adat hanya akan dijadikan barang
pajangan, terkunci dalam musium.
2.Tujuan
Melalui buku ini diharapkan akan
menjadi salah satu upaya untuk mencapai tujuan seperti;
- Menggali kembali nilai-nilai budaya Minangkabau sebagai bagian untuk menyelamatkan peninggalan budaya dari nenek moyang kita.
- Memberikan kontribusi pemikiran Adat Alam Minangkabau, yang akan menjadi salah satu acuan bagi generasi penerus kedepan, di kampung dan rantau.
- Sosialisasi kepada masyarakat dalam menyikapi setiap perubahan budaya ditengah hegemoni budaya Barat, proteksi dan “paga” komunitas Minangkabau
- Mendokumentasikan gagasan-gagasan yang konstruktif yang berwawasan jauh kedepan untuk melestarikan budaya yang menjadi ciri khas Minangkabau, dari suku bangsa yang ada di negeri ini.
Isi buku ini terbagi delapan; “Nan
Tasirek”, “Urang Sumando”, “Nasihat dan
Asal Usul”, “Tujuah Kalarasan”, “Tantang
Pangulu”, “Mulo Pasambahan Jo Batimbang Tando”, “Pasambahan Baralek”, dan
“Sejarah Minangkabau, dengan ukuran 16 x 19 cm dengan tebal 330 halaman. Ditulis oleh Dicki Zulkarnain St. Mantari Basa, seorang otodidak yang
memahami tentang adat Minangkabau dan piawai di berbagai acara adat dan pasambahan. Naskah
sudah lebih 10 tahun ditulis di edit oleh H. Albazar M Arif St Suleman, H.
Farhan Muin Dt Bagindo dan H.Muchtar Bahar St Sari Endah
3. Rencana
Penerbitan dan Distribusi
Buku ini akan dicetak sebanyak 2000 buku dengan penyebaran;
1.
1.000 buku (50 %), dikirim secara gratis kepada perpustakaan sekolah,
perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan Nagari, Perpustakaan Masyarakat,
Pusat Kegiatan Masyarakat di Ranah Minang dan di Rantau.
2. 600 buku (30 %) akan diserahkan kepada sponsor penyandang dana
3. 400 buku (20 %) dijual secara terbatas, dengan harga 40.000./buku, digunakan bagi penerbitan
lanjutan.
4. Rencana Biaya
4. Rencana Biaya
1. Pengetikan & Edit Rp. 1. 250.000
2. Disain & Lay out Rp. 500.000
3. Pembuatan dummy Rp. 500.000
4. Honor Penulis Rp. 4. 000.000
5. Cetak 2000 buku Rp.20.000.000
6. Pengiriman Rp. 1.000.000
------------------------
Jumlah Rp.27.250.000
Dari jumlah tersebut sudah dihimpun dari Pengurus YPMUI dan BMS Foundation Rp. 2.250.000.
Keperluan dana yang diharapkan dari donatur Rp. 25.000.000. (2.000 buku)
Jika dicetak 1000 buku, biaya yang diperlukan Rp.16.000.000.
5. Apresiasi Bagi Donatur
Kepada donatur akan diberikan apresiasi seperti:
a. Buku untuk dibagikan kepada jaringan nya masing-masing (30% dari jumlah cetak)
b. Informasi tentang donatur (organisasi) akan dimuat di bagian halaman Penulis, Editor & Penerbit
c. Donatur r Perusahaan akan dimuat dalam lembar khusus, yaitu di “pembatas” tiap bagian.
d. Diberikan buku terbitan pertama YPMUI, “Mambangkik Batang Tarandam, Minangkabau di Tapi Jurang”
d. Harapan dan doa agar buku memberikan manfaat dan menjadi pahala yang akan mengalir pada nya dengan abadi
.
6. Penerbit
YAYASAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT UTAMA INDONESIA bersama dengan YAYASAN BINA MASYARAKAT SEJAHTERA Perumahan SPS D4 No.3, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, 11610. Kontak lanjutan dengan H. Muchtar Bahar, HP 08114249 ( BMS Foundation) dan YPMUI, H Farhan Muin Dt Bagindo, HP.081484422254. Email: muchtar_bahar@yahoo.com. Facebook@ikbalammsumbarjaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar