Selasa, 03 Februari 2015

Manusia Minangkabau: Iduik Bajaso, Mati Bapusako, Alam Takambang Jadi Guru.





Judul: Manusia Minangkabau: Iduik Bajaso, Mati Bapusako, Alam Takambang Jadi Guru.Tebal: vii + 143 halaman. Ukuran: 15 x 21 cm, kertas 70 gsm.  Cover: Glossy. Penulis: Dr. Ir. Nusyirwan, M.PH. (Dosen Fakultas Filsafat UGM).Penerbit: Gre Publishing Yogyakarta. Penerbit: Kanisius Yogyakarta. Harga: Rp. 35.000 (Belum termasuk ongkos kirim, apabila pemesanan dari luar kota Yogyakarta
Fenomena perantau Minang yang menyewa mobil pada saat lebaran sudah menjadi rahasia umum. Semua dilakukan demi menjaga prestise bahwa “Awak sukses di rantau”. Matrilineal dan Material adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan dalam kultur Minangkabau.
Namun, Apakah kesuksesan atau dalam istilah Dr. Nusyirwan “Menjadi Orang” melulu berkonotasi pada raihan finansial? Lewat penelusurannya terhadap pepatah adat yang telah dilupakan orang, “Iduik Bajaso, Mati Bapusako”, Doktor Filsafat UGM ini mencoba mengajak masyarakat Minang untuk mengembalikan makna kesuksesan dalam cakupan yang lebih luas dan filosofis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar