Selasa, 17 Februari 2015













Polemik Adat Minangkabau Di Internet,  Azmi Dt Bagindo
Penyunting: Dr.Edwar Djamaris St Palimo
Jumlah halaman: xxiii/151 halaman 
Ukuran:  14 x 21 cm
Penerbit:  Yayasan Citra Pendidikan Indonesia dan Lembaga Adat Kebudayaan Minangkabau (LAKM), jakarta, 2008.

Buku ini merupakan rangkuman  pollemik tentang adat minangkabau di internet yang strukturkan dengan sejumlah kontributor penulis seperti Dr. Syafruddin bahar, Chaidir Latif,Amir MS, Ahmad Ridha Yus St Parpatiah Guguak, Dt Endang Pahlawan, St Lembang Alam dan Z Chaniago, yang selanjutnya diklasifikasikan dalam tiga bagian. Bagian pertama Pendahuluan berupa tulisan pendek yang memancing diskusi. Di bagian kedua polemik antara Dr Syafruddin Bahar dengan Azmi Dt Bagindo dan bagian ketiga tanggapan dan catatan penulis tentang masalah yang diperdebatkan.

“Nilai kultural  Minangkabau yang  dengan segala ramifikasinya di dalam khazanah masyarakat Minangkabau adalah bagaikan teks terbuka yang terus bisa divaca, dikritisi dan dibedah oleh siapa saja atau kalau kita baca terminologi  almarhum AA Navis ini disebutnya, ” yang berjalan sepanjang jalan dan alam takambang jadi guru”. Namun bukan lah masyarakat “nomad society” seperti yang dibayangkan oleg George Soros, dimana akar budaya menjadi tidak penting, cacatan pengantar yang dikemukakan oleh Prof. Dr.H. Fasly Jalal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar