Polemik Adat Minangkabau Di Internet, Azmi Dt Bagindo
Penyunting: Dr.Edwar Djamaris St Palimo
Jumlah halaman: xxiii/151 halaman
Ukuran: 14 x 21 cm
Penerbit: Yayasan Citra
Pendidikan Indonesia dan Lembaga Adat Kebudayaan Minangkabau (LAKM), jakarta,
2008.
Buku ini merupakan rangkuman
pollemik tentang adat minangkabau di internet yang strukturkan dengan
sejumlah kontributor penulis seperti Dr. Syafruddin bahar, Chaidir Latif,Amir
MS, Ahmad Ridha Yus St Parpatiah Guguak, Dt Endang Pahlawan, St Lembang Alam
dan Z Chaniago, yang selanjutnya diklasifikasikan dalam tiga bagian. Bagian
pertama Pendahuluan berupa tulisan pendek yang memancing diskusi. Di bagian
kedua polemik antara Dr Syafruddin Bahar dengan Azmi Dt Bagindo dan bagian
ketiga tanggapan dan catatan penulis tentang masalah yang diperdebatkan.
“Nilai kultural Minangkabau
yang dengan segala ramifikasinya di
dalam khazanah masyarakat Minangkabau adalah bagaikan teks terbuka yang terus
bisa divaca, dikritisi dan dibedah oleh siapa saja atau kalau kita baca
terminologi almarhum AA Navis ini
disebutnya, ” yang berjalan sepanjang jalan dan alam takambang jadi guru”.
Namun bukan lah masyarakat “nomad society” seperti yang dibayangkan oleg George
Soros, dimana akar budaya menjadi tidak penting, cacatan pengantar yang
dikemukakan oleh Prof. Dr.H. Fasly Jalal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar